Fenomena Karyawan Suka Kasbon
Kondisi lebih besar pasak dari pada tiang menimbulkan fenomena Karyawan suka kasbon. Hal ini terjadi dimana-mana terutama saat tanggal-tanggal mendekati gajian. Biasanya dengan alasan untuk menutup defisit rumah tangganya, atau untuk membayar cicilan hutang yang jatuh tempo. Kasbon hampir selalu diambil sebagai jalan pintas untuk mengatasinya. Namun jalan pintas ini tidak mengatasi masalah yang sebenarnya, yaitu pengeluaran yang lebih besar dari gaji. Karyawan yang suka kasbon, hanya memikirkan kebutuhan jangka pendek yang harus di bayar sekarang. Padahal jika dipikir-pikir tidak semua pengeluaran harus dibayar. Banyak karyawan juga meyakini bahwa pengeluaran rumah tangganya sudah tidak bisa dikurangi lagi. Yang harus disadari adalah bahwa jika kondisi keuangan rumah tangga deficit dan sering kasbon maka keluarga Anda dalam bahaya! Namun karena yakin masih terima gaji bulan depannya, banyak karyawan bersikap masa bodoh. Kebutuhan rumah tangga semuanya pasti penting dan darurat, kalau dituruti gaji berapapun tak pernah cukup. Karyawan sudah menyadari hal ini, tapi sulit terima kenyataan dan tidak cepat melakukan tindakan perbaikan. Hentikan kebiasaan kasbon jika tidak mau ketagihan.
Beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu Anda mengatasi kebiasaan kasbon :
1. Lepaskan diri dari jerat utang.
Stop hutang ! Lunasi hutang yang ada. Berjuanglah untuk melunasi utang Anda secepatnya. Berdiskusilah dengan seseorang untuk membicarakan strategi agar lepas dari jerat utang. Jangan pernah berhutang pada rentenir atau bank keliling, bunganya akan menjerat leher Anda.
2. Segera beralih ke produk dengan manfaat yang sama namun harganya murah
Lakukanlah survey di banyak tempat untuk membandingkan produk yang sama dengan harga yang berbeda. Misalnya : kulkas, ponsel, tv, layanan asuransi, kebutuhan sembako, dan lain sebagainya. Kemudian hematlah pemakaian listrik di rumah, gunakan lampu seperlunya, dan hematlah pengunaan air.
3. Manfaatkan diskon.
Membeli barang kebutuhan dalam jumlah banyak biasanya mendapat potongan harga. Program beli 2 dapat satu atau beli 3 bayar dua juga bisa menjadi cara menghemat. Anda bisa siasati hal ini dengan patungan bersama suadara, tetangga atau teman sekantor yang memiliki kebutuhan yang sama. Ingat, lakukan belanja bulanan sesuai anggaran belanja Anda. Ambil brosur-brosur yang sering disebarluaskan oleh pramuniaga untuk mengetahui barang-barang kebutuhan Anda yang memiliki discount. Mengganti tempat belanja juga bisa menghemat pengeluaran. Jika biasanya belanja di supermarket, mungkin bisa diganti dengan belanja langsung ke pasar atau tukang sayur keliling, harganya bisa lebih murah.
4. Kurangi acara makan di luar rumah.
Siapkan camilan di rumah. Belajarlah untuk memasaknya sendiri, selain hemat, juga memberi ilmu baru dalam hidup Anda. Buatlah jus, sop buah, capucino sendiri tanpa untuk mengurangi anggaran makan di luar rumah.
5. Hemat energi.
Tukarlah lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energy dn perkecil wattnya. Bila Anda tinggal di kota yang berudara sejuk tak perlu memasang AC atau pendingin ruangan, hematlah pemakaian bahan bakar dengan tidak banyak keluar rumah kecuali untuk alasan penting.
6.Jual barang yang tidak terpakai.
Bila ada barang lama yang tidak terpakai, jangan simpan di gudang, jual saja di situs olx.com atau jual kepada tetangga terdekat Anda. Selanjutnya kamar yang dijadikan gudang terseut dapat Anda sewakan untuk menambah pemasukan.
Solusi jangka panjang lainnya adalah melakukan pekerjaan freelance untuk menutupi kekurangan tersebut. Gunakan keterampilan, waktu luang, dan asset Anda untuk melakukan pekerjaan sampingan. Saya lebih suka menyebutnya dengan bisnis kedua, misalnya : menjadi fotografer di tempat-tempat wisata, illustrator, guru les privat, melukis, menjadi penyiar radio atau MC, menyanyi di café, travel writer (penulis artikel perjalanan wisata), berjualan pulsa elektronik, membuat kolam pemancingan, dan lain sebagainya. Jika ketujuh hal tersebut Anda lakukan, Anda akan terlepas dari kebiasaan kasbon, dan kondisi keuangan Anda secara perlahan akan mengalami perbaikan.
Baca artikel lainnya mengenai “Sindrom Gaji 10 Koma, Belum Tanggal 10 Sudah Koma”
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)