Kompak Membuka Usaha Bersama Keluarga

Kompak Membuka Usaha Bersama Keluarga

Kompak Membuka Usaha Bersama Keluarga

by March 4, 2016

Dalam membangun bisnis / usaha, kita tidak hanya bisa melakukannya sendiri tetapi bisa dengan melibatkan anggota keluarga. Banyak perusahaan keluarga yang memulai dari bawah dan kini sudah berkembang pesat sampai dengan 2-3 generasi.

bisnis-keluarga

Menjadi seorang pengusaha sukses dalam bisnis keluarga bisa jadi adalah kekuatan karena seluruh anggota keluarga yang terlibat memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan perusahaan, memiliki visi jangka panjang dan menganut nilai yang sama.   Akan tetapi di lain pihak bisa jadi hal ini menjadi hambatan karena adanya perbedaan pendapat dalam kebijakan bisnis bisa mengancam hubungan keluarga.

Karena itu bisnis keluarga membutuhkan lebih banyak perhatian, perencanaan dan management keuangan yang baik. Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan agar bisnis keluarga berjalan dan berkembang :

  1. Pisahkan keuangan keluarga dengan keuangan bisnis

Dalam mengelola bisnis, kita harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Agar antara pribadi dan bisnis tidak tercampur, maka sebaiknya Anda memiliki rekening yang terpisah untuk bisnis keluarga. Hal ini diperlukan agar arus keuangan bisnis dapat terdokumentasi dengan baik. Kesalahan lainnya yang sering dilakukan adalah memasukkan seluruh omzet sebagai keuntungan, dan lupa untuk menyisihkan sebagian untuk modal kerja berikutnya. Tetapkan berapa gaji / komisi untuk tiap-tiap anggota keluarga yang terlibat sesuai dengan kontribusinya, jangan karena merasa bahwa mereka anggota keluarga sehingga tidak perlu digaji.

  1. Tempatkan orang di posisi yang tepat

Dalam menjalankan bisnis keluarga, diperlukan kepemimpinan yang tegas dan kemampuan bisnis yang kuat, agar pengambilan keputusan strategis bisa berlangsung cepat dan tepat. Meskipun biasanya kepemimpinan ini diwariskan dari generasi ke generasi, biasanya anak tertua, Anda tetap harus bisa mengenali dan menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat.

Jika Anda yang memberikan warisan bisnis, jangan pernah memaksakan anak untuk melanjutkan usaha jika mereka tidak menginginkannya. Serahkan pada professional yang Anda gaji untuk menjalankan bisnis kadang menjadi pilihan tepat untuk memastikan bisnis tetap berjalan. Jadilah mentor yang baik dalam mempersiapkan anak sebagai penerus pimpinan perusahaan.

Jika Anda adalah pewaris, sesuaikan dengan perkembangan zaman. Jika orangtua Anda masih menjalankan bisnis dengan cara lama, Anda bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, seperti promosi / penjualan secara on line, dll.

  1. Pisahkan urusan pribadi dengan kepentingan usaha

Meskipun mungkin di awal Anda membangun bisnis, Anda melibatkan seluruh anggota keluarga dan menggunakan asset pribadi seperti rumah, kendaraan, dll sebagai alat kerja. Setelah bisnis berkembang, saatnya Anda mengelola bisnis dengan lebih professional dan memisahkan antara asset pribadi dengan asset perusahaan. Mulailah dengan membuat jam kerja yang teratur dan pindahkan lokasi usaha yang terpisah dari tempat tinggal keluarga.

  1. Kurangi atau Alihkan Risiko

Setiap usaha pasti ada risikonya, baik secara internal maupun dari eksternal. Hal tersebut dapat mengganggu kelangsungan bisnis bahkan bisa menghancurkan bisnis. Oleh karena itu penting untuk mengalihkan/ mengurangi risiko dengan memproteksi asset bisnis keluarga dengan membeli Asuransi Kerugian. Sedangkan secara pribadi Anda dan keluarga tetap perlu memiliki Dana Darurat dan Asuransi Pribadi, sehingga jika terjadi sesuatu pada Anda dan keluarga, bisnis bisa tetap berjalan.

Perusahaan keluarga jika dikelola dengan baik dan menggunakan sistem yang kuat, akan menjadi perusahaan besar yang terus berkembang dari generasi ke generasi. Banyak kisah sukses perusahaan keluarga yang kita ketahui, misalnya Sido Muncul, Mustika Ratu, Ciputra Grup, dll.

Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah membangun bisnis bersama keluarga. Salam Finansial.