Memilih Asuransi Terbaik

by February 19, 2015

Memilih Asuransi Terbaik

Memilih Asuransi Terbaik

Saya sangat berharap, semua keluarga Indonesia sadar bahwa keluarga kita masing-masing harus mendapatkan perlindungan asuransi. Mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa sampai asuransi pendidikan buat anak-anak. Tentu sudah lazim, bahwa perlindungan keluarga terbaik memang asuransi, karena asuransi dirancang khusus untuk itu. Saya pun menyarankan kepada Anda yang belum punya asuransi untuk segera memilikinya, paling tidak satu perlindungan dari asuransi.

Tapi ternyata memilih asuransi terbaik gampang-gampang susah ya? Katanya perusahaan terbaik dan terbesar, tapi banyak juga yang kecewa. Sedangkan kalau memilih perusahaan asuransi yang kecil dan tidak terkenal, kita sendiri yang khawatir. Jangan-jangan perusahaan ini hanya seumur jagung. Banyak hal yang harus menjadi pertimbangan sebelum memilih asuransi. Salah-salah bisa membuat kita menyesal di kemudian hari. Biasanya semua asuransi menawarkan sesuatu yang manis dan menarik di awal. Belakangan baru ketahuan belangnya.

Nah, saya berharap kita tidak salah dalam membeli produk asuransi, karena menyangkut masa depan kita dan keluarga. Lebih baik hati-hati di awal daripada menyesal kemudian. Saya mencatat beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya kekecewaan nasabah asuransi.

Antara lain:

  1. Membeli karena terpaksa karena yang menawarkan teman/keluarga sendiri.
  2. Terbujuk rayuan iklan atau salesnya.
  3. Malu bertanya.
  4. Tidak mau meluangkan waktu untuk memelajari secara seksama.
  5. Tergiur janji hasil investasinya.

Akibatnya berbagai peraturan dasar asuransi tidak diketahui secara benar. Misal mengenai persyaratan kondisi risiko yang bisa diklaim, persyaratan serta cara mengajukan klaim dan lain sebagainya. Biasanya karena rumitnya kondisi risiko yang bisa ditanggung asuransi, orang jadi malas memelajarinya.

Kesalahan juga bisa berasal dari penjual asuransi, dalam hal ini para agen atau sales force-nya. Untuk memenuhi target penjualan dan komisi yang besar, mereka seringkali melupakan kepentingan pembeli.

Misal:

  1. Merayu calon nasabah untuk membeli produk asuransi yang belum tentu dibutuhkan.
  2. Ingin menutup penjualan cepat-cepat dan lupa menerangkan peraturan mengenai persyaratan kondisi risiko yang bisa di klaim, persyaratan dan cara mengajukan klaim diabaikan.

Jika kita mau membeli/memilih asuransi, selain harus memerhatikan reputasi perusahaan asuransinya, kita juga harus bersedia meluangkan waktu untuk memelajari seluruh peraturannya. Dengan demikian risiko kesalahpahaman bisa dikurangi serendah mungkin. Perusahaan asuransi yang yang terbukti baik pasti sudah berdiri cukup lama, bisa bertahan di masa krisis dan sampai saat ini terus berekspansi. Tapi prestasi di masa lalu tentu tidak menjamin kinerja perusahaan di masa datang.

Nah, sekarang tinggal penilaian Anda; Apakah cukup yakin dengan perusahaan asuransinya? Apakah produk asuransi yang ditawarkan bisa memenuhi kebutuhan? Apakah tenaga penjualnya bisa menerangkan produk dengan baik sampai Anda memahaminya ? Keputusan ada di tangan Anda!

Contoh kasus:

Pernah ada pembaca media cetak yang bertanya tentang sebuah penawaran asuransi. Ia mendapatkan tawaran asuransi sekaligus investasi dari perusahaan internasional. Namun, tenaga penjualnya tidak menjelaskan secara detil tentang produknya. Pembaca ini mau membeli produk ini karena kasihan kepada tenaga penjual yang tanpa putus asa terus menawarkan dan mendatanginya.

Setelah sebulan bertransaksi dan menjadi nasabah, barulah pembaca tersebut bisa mempelajari produknya lebih detil. Dia kaget karena banyak hal yang berbeda dibanding penjelasan tenaga penjual asuransi. Setelah dihitung-hitung, kemungkinan besar dia bukan mendapatkan untung tapi malah merugi.

Saran saya:

  1. Telitilah sebelum memilih asuransi.
  2. Jangan malu bertanya kepada tenaga penjual sampai Anda mengerti.
  3. Kalau ada teman/saudara yang menggunakan asuransi yang sama, bertanyalah pada mereka.
  4. Pelajari profil perusahaan asuransinya.
  5. Pilih asuransi sesuai kebutuhan. Jangan tergiur bujuk rayu tenaga penjual.
  6. Tentukan tujuan asuransi. Murni asuransi atau mau investasi juga. Sebaiknya, kalau asuransi yang murni saja, pisahkan dengan investasi.

 

Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)