Memiliki Tujuan Keuangan Keluarga
Wajar sekali jika dalam hidup ini kita memiliki banyak keinginan yang membutuhkan sejumlah uang untuk mewujudkannya. Jika kita tidak bisa meraihnya saat ini karena tidak tersedia cukup uang, kita masih punya kesempatan untuk menggapainya suatu saat nanti dengan cara menabung atau investasi. Namun alih-alih menjadi semakin dekat dengan tujuan, yang sering terjadi justru sebaliknya. Ada saja yang menghalangi kita untuk berinvestasi, terutama godaan memakai dana investasi atau tabungan untuk kebutuhan lain. Biasanya tangan kita terasa sangat gatal untuk menggunakan uang yang sudah tersedia.
Mengapa bisa gagal di tengah jalan sebelum mencapai impian?
Penyebab utamanya adalah karena kebanyakan dari kita tidak mempunyai tujuan keuangan yang spesifik dan terukur dalam berinvestasi.
Akibatnya akan terjadi 2 hal, yaitu:
1. Kurangnya motivasi dalam berinvestasi.
Contohnya kita mempunyai keinginan memiliki mobil sendiri dan berjanji akan berusaha menabung untuk mewujudkan keinginan itu. Cara kita berinvestasi pasti akan berbeda jika mengubah keinginan tadi menjadi suatu tujuan keuangan yang lebih spesifik dan terukur. Misal, menetapkan memiliki mobil merek X seharga Rp 80 juta, dan keinginan itu ingin kita wujudkan dalam 3 tahun dari sekarang.
Dengan cara pertama, semangat mengumpulkan uang untuk membeli mobil mungkin tidak bertahan lama. Demi melihat uang yang sedikit demi sedikit terkumpul, bisa-bisa kita tergoda memakainya untuk urusan lain. Berbeda jika kita mempunyai tujuan yang jelas berapa lama lagi keinginan tersebut bisa diwujudkan dengan kemampuan berinvestasi saat ini. Semakin hari kita akan semakin bersemangat melihat betapa keinginan tersebut semakin dekat terwujud.
2. Sulitnya mengetahui keberhasilan investasi.
Misal kita menabung untuk mengumpulkan sejumlah dana untuk membeli rumah sebesar Rp 500.000,- tiap bulan. Tiga tahun kemudian terkumpul dana kurang lebih Rp 18 juta. Apakah dana tersebut sudah cukup untuk membeli rumah. Jawabannya mungkin cukup, mungkin juga tidak. Kita sendiri belum menentukan berapa harga rumah yang ingin dibeli. Jika belum menetapkan berapa harga rumah yang ingin dibeli, bagaimana kita bisa menghitung dana yang terkumpul sudah cukup atau belum. Sebaliknya dengan menentukan terlebih dahulu berapa harga rumah yang ingin dibeli dan kapan rumah itu ingin dibeli, selanjutnya akan lebih mudah untuk menentukan berapa penghasilan yang harus disisihkan setiap bulan. Jika jumlah yang disisihkan terlalu berat untuk kondisi keuangan saat ini, maka tinggal menyesuaikan target harga rumah yang ingin dibeli dan jangka waktu investasinya.
Dengan demkian keinginan tersebut bisa diubah menjadi tujuan keuangan yang lebih realistis. Jika sudah sesuai antara kemampuan berinvesatsi dengan tujuan investasinya, maka akan semakin mudah mengukur kemajuannya dari hari ke hari. Sehingga pada saat yang telah ditentukan kita berhasil mengumpulkan sejumlah dana yang cukup untuk mewujudkan tujuan keuangan tadi. Pengukuran keberhasilan investasi ini sangat penting, sebab salah satu keberhasilan investasi adalah jika berhasil mencapai target pada waktu yang telah ditentukan.
Kesimpulannya:
Dalam berinvestasi sebaiknya kita menentukan terlebih dahulu tujuannya. Investasi adalah kegiatan untuk mengembangkan harta kekayaan termasuk uang, maka tujuan investasi bisa disebut juga tujuan keuangan. Tujuan keuangan adalah tujuan yang membutuhkan sejumlah uang untuk mewujudkannya.
Tanpa tujuan, Anda tidak akan bisa bergerak kemana-mana dan hanya berputar-putar di tempat saja. Sesudah begitu banyak menghabiskan waktu, uang dan tenaga, sepertinya tidak sampai kemana-mana
Berikut ini ada 3 tips dalam menetapkan suatu tujuan keuangan, yaitu:
1. Spesifik.
Suatu tujuan keuangan sebaiknya dibuat secara tertulis, terukur dan mempunyai jangka waktu. Misalnya, “saya ingin dalam waktu 12 bulan ke depan bisa menaikan jumlah setoran tabungan rutin menjadi 10% dari penghasilan per bulan.”
2. Realistis.
Kitalah yang tahu diri sendiri. Kita sendirilah yang tahu pola pembelanjaan, “mana yang harus dibeli“ dan mana yang “senang juga kalau bisa dibeli.“ Saya tidak akan mendorong secara membabi buta melakukan penghematan secara drastis atau memaksakan diri menabungkan sebagian besar penghasilan untuk mencapai tujuan keuangan. Seperti orang yang sedang berdiet bisa saja dilakukan dengan cepat, tapi biasanya akan cepat bosan dan untuk menghibur diri atas penurunan berat badan itu, menghadiahi diri dengan coklat dan es krim.
3. Beritahu orang lain (terutama orang dekat).
Kebanyakan orang sangat bersemangat saat membuat rencana, tetapi seringkali gagal dalam pelaksanaan. Resep yang satu ini cukup manjur untuk dicoba, yaitu dengan memberitahu orang lain tentang tujuan keuangan dan bagaimana rencana untuk mencapainya. Mintalah orang tersebut mengingatkan kita kapan saja dia melihat indikasi kita akan menyimpang dari rencana. Sebagai contoh orang yang ingin berhenti merokok, bisa memberitahukan orang lain yang cukup dekat dengannya mengenai rencananya. Sehingga temannya berfungsi sebagai pengingat kapanpun si perokok mulai menyimpang dari rencananya.
Baca juga artikel lainnya mengenai “Mengatur Keuangan Rumah Tangga Saat Harga BBM Naik“
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)