Mengelola Hutang KPR

by March 2, 2015

Mengelola Hutang KPR

Mengelola Hutang KPR

Pertanyaan :

Mbak Mike, Saat ini saya berniat mengajukan KPR. Untuk memenuhi uang muka dan biaya proses pengajuan KPR serta kebutuhan lainnya, saya berencana mengajukan pinjaman ke bank. Penghasilan saya sebulan sekitar Rp. 2.300.000, dan sekarang saya masih memiliki potongan pinjaman sebesar Rp. 250.000 sampai bulan November 2008 serta tabungan pendidikan sebesar Rp 200.000 per bulan. Oleh karena itu, saya mohon saran dari Mbak Mike bagaimana seharusnya saya menyikapi kondisi ini. Terima kasih sebelumnya atas perhatian dan jawabannya. Notes Sebagai informasi untuk KPR biaya-biayanya adalah sebagai berikut: Uang Muka = Rp 4.500.000, Booking fee = Rp 500.000, angsuran Rp 300.000 u/ 2 tahun pertama. Kebutuhan lainnya yaitu saya berencana membeli sepeda motor second sebagai sarana transportasi untuk kerja.

Jawaban :

Pak Firman,

Untuk mengetahui kemampuan Bapak dalam melakukan pembayaran utang, ada baiknya sebelum mengajukan pinjaman ke Bank, Bapak melakukan sedikit analisa terhadap kemampuan finansial Bapak saat ini. Hal ini sedikit banyak dapat membantu Bapak untuk mengetahui kesanggupan Bapak dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang dikemudian hari.

Satu hal yang perlu Bapak ketahui, dalam mengelola keuangan utang menempati prioritas utama dalam anggaran pengeluaran dan jumlahnya tidak boleh melebihi 30% dari total pendapatan kita. Jika Pak Firman saat ini mempunyai penghasilan bulanan sebesar Rp. 2,3jt, berarti kemampuan maksimum Bapak dalam mengangsur utang setiap bulannya adalah sebesar Rp. 690rb.

Mari kita berhitung  :
Jika saat ini Bapak masih mempunyai pinjaman yang harus diangsur sebesar Rp. 250rb, berarti Bapak masih mempunyai kemampuan mencicil utang sebesar Rp. 440 rb,-. Melihat dari jumlahnya untuk sekedar membayar cicilan rumah sebesar Rp. 300rb, saya rasa Bapak tidak akan menemui kesulitan tapi dengan catatan Bapak tidak memiliki tanggungan utang lainnya yang jumlah angsurannya lebih dari Rp. 140rb.

Masalahnya untuk membayar uang muka rumah serta biaya-biaya administrasi lainnya, termasuk didalamnya biaya perikatan kredit jika KPR Bapak disetujui, Bapak tidak mempunyai dana tunai tersendiri sehingga untuk memenuhi ini Bapak berencana untuk mengajukan pinjaman ke Bank. Saya tidak mengatakan hal ini salah tetapi ada baiknya Bapak sedikit berhati-hati dalam memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi semua kebutuhan ini agar KPR yang (jika nanti) disetujui tidak bermasalah ditengah jalan hanya karena sang Debitur tidak siap untuk membayar sejumlah dana untuk biaya perikatan. Sayang kan? Saran saya, kumpulkan informasi sebanyak mungkin dari pihak develepor dan bank yang memberikan kredit mengenai biaya-biaya yang harus Bapak tanggung mulai sejak proses pengajuan KPR sampai dengan perikatan nanti. Kemudian hitunglah, jika sekiranya dana tersebut ingin Bapak usahakan melalui pinjaman kepada Bank juga, berapa lama jangka waktu pinjamannya dan yang terpenting berapa besar angsuran per bulannya. Ingat, sebelumnya kita telah menghitung bahwa kemampuan Bapak untuk mengangsur cicilan utang sampai dengan bulan November 2008 hanya tinggal sebesar Rp. 140rb saja atau sebesar Rp. 390rb pada bulan Desember 2008 dan seterusnya. Jika memang angsuran per bulannya tidak melebihi kedua angka tersebut diatas, proses pengajuan pinjaman ini dapat Bapak lanjutkan.

Jangan memaksa sekiranya dari hasil perhitungan tersebut, jumlah total angsuran Bapak melebihi 30% dari total penghasilan bulanan. Hal ini berbahaya karena berpotensi atas terjadinya ”kredit macet” ditengah jalan. Sebaiknya niat untuk memiliki rumah tersebut ditunda untuk sementara waktu, sampai kondisi keuangan Bapak cukup ’aman’.

Saya percaya, dengan melakukan pengelolaan keuangan keluarga yang tepat dan menetapkan tujuan keuangan secara lebih spesifik dan terukur (misalnya ingin membeli rumah pada tahun 2010 senilai Rp. 100jt), suatu saat nanti Pak Firman akan mampu mewujudkan keinginan untuk membeli rumah dan/atau sepeda motor untuk transportasi Bapak ke kantor.

Nah, sedikit saran dari saya untuk membantu Bapak dalam mengelola keuangan :

1. Menabung dan berinvestasi dengan alokasi sejumlah 10% – 30% dari penghasilan keluarga (termasuk dalam kategori ini adalah tabungan pendidikan dan dana yang ingin Bapak kumpulkan untuk pembayaran uang muka pembelian rumah atau sepeda motor dikemudian hari). Sebisa mungkin ini dilakukan diawal, sebelum penghasilan kita dikeluarkan untuk pengeluaran lainnya.
2. Membayar cicilan hutang bulanan (jika ada), maksimum 30% dari penghasilan keluarga.
3. Biaya hidup. Termasuk dalam kategori ini adalah belanja dapur bulanan, tansportasi, pulsa handphone, listrik dll. Sebaiknya dialokasikan dalam jumlah proporsional antara 40%-60%.  Lakukan penghematan dan buat prioritas pengeluaran dalam bentuk tabel. Pisahkan antara biaya hidup rutin dan non-rutin. Hal ini dapat membantu Bapak untuk menghindarkan diri dari pengeluaran yang tidak perlu.

Semoga bermanfaat.

Silahkan juga disimak artikel Perlukah Melakukan Evaluasi KPR Jelang Akhir Tahun?

 

Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)