Mengelola Warisan

by February 12, 2015

Mengelola Warisan

Mengelola Warisan

Pertanyaan :

Saya baru saja mendapat warisan dari almarhum ayah saya, berupa deposito di bank sebesar Rp 100 juta. Adapun saat ini saya sudah berkeluarga dan mempunyai seorang  bayi. Kami masih tinggal di rumah orang tua, karena itu ingin segera memiliki rumah sendiri. Kami juga ingin memiliki kendaraan sendiri. Namun sepertinya mengandalkan uang warisan tidak cukup, apalagi saya juga berharap bisa membuka usaha sendiri yang modalnya dari warisan tadi. Bagaimana saran bu Mike, agar kami dapat mengatur/mengelola warisan sehingga semua keinginan tadi dapat tercapai.

Jawaban :

Memiliki rumah sendiri, tentunya menjadi keinginan utama keluarga muda seperti Anda. Sebab walaupun sudah ada tempat yang bisa ditinggali yatu rumah orang tua. Namun hidup mandiri dari orang tua atau mertua lebih banyak dipilih dengan alasan kebutuhan akan privasi. Tentunya akan lebih baik jika ditunjang dengan adanya kendaraan pribadi, sehingga lebih memudahlan aktifitas ke kantor maupun urusan rumah tangga lainnya. Ingin membuka usaha sendiri juga sebuah niat yang patut didukung. Hasil usaha tersebut tentunya bisa menambah pemasukan keluarga. Ke tiga keinginan inilah yang menjadi tujuan keuangan Anda saat ini.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut memang diperlukan sejumlah uang yang cukup besar. Adapun Anda telah mempunyai sumber dana sebesar Rp 100 juta berasal dari warisan almarhum ayah Anda. Uang warisan ini sedianya akan digunakan untuk mewujudkan ke tiga tujuan keuangan tadi. Mengingat harga rumah dan kendaraan yang mahal, jika pembeliannya harus dilakukan tunai sekaligus akan membutuhkan dana yang sangat besar. Ditambah lagi keinginan untuk membuka usaha, akan ada beban tambahan untuk mempersiapkan modal usahanya. Kemungkinan uang warisan tersebut tidak cukup untuk membiayai ke tiga tujuan keuangan itu dalam satu waktu. Namun dengan pengaturan arus kas yang tepat, berbagai tujuan keuangan dapat diwujudkan secara bertahap.

Jadi ke tiga keinginan Anda tadi dapat diwajudkan namun tidak sekaligus semuanya bisa dijalankan, tetapi satu persatu. Langkah pertama adalah mewujudkan keinginan mempunyai rumah sendiri. Saran saya Anda mengambil Kredit Pemilikan Rumah atau KPR dari bank. Anda tidak perlu membeli tunai namun cukp membayar sejumlah uang muka rumah kepada pihak penjual. Besarnya uang muka yang diminta biasanya sekitar 30% dari harga rumah. Katakanlah Anda ingin membeli rumah type 36 seharga Rp 150 juta sehingga uang muka yang harus dibayar adalah sebesar Rp 45 juta. Sisanya bsia dibiayai dari KPR bank. Sesuaikan besarnya cicilan rumah dengan kemampuan Anda. Batas cicilan rumah yang disarankan adaah maksimal 30% dari penghasilan keluarga (jika istri juga mempunyai penghasilan). Sehingga masih ada sisa sebesar 70% dari penghaislan keluarga yang bsia digunanakan untuk membayar keperluan rumah tangga sehari-hari. Anda dapat membayar uang muka rumah dengan megambil sejumlah tertentu dari uang warisan tadi. Sedangkan cicilan rumah bayarlah dari penghasilan bulanan (gaji suami & istri).

Nah, sekarang bayangkanlah Ada sudah mengambil KPR dengan cicilan bulanan yang menghabiskan 30% dari penghasilan Anda. Dalam kondisi seperti ini tentu sangat berisiko jika Anda mengambil cicilan mobil. Sebab total cicilan hutang keluarga akan sangat berat, akibanyanya Anda akan kesulitan membayar keperluan rumah tangga lainnya. Karena itu harap diperhatikan betul-betul bahwa batas total cicilan hutang yang mana untuk sebuah keluarga adalah maksimal 30% dari penghasilan keluaraga. Total cicilan hutang disini maksudnya bukan cuma cicilan rumah saja, namun berikut cicilan hutang lainnya seperti cicilan mobil. Dengan demikian jika cicilan rumah ditambah cicilan mobil perbulannya lebih dari 30% dari penghasilan keluarga, sebaiknya tidak memaksakan diri mengambil cicilan mobil. Saran saya tunda mengambil cicilan mobil, sampai penghasilan keluarga Anda meningkat. Kecuali Anda mempertimbangkan membeli mobil bekas yang harganya relative murah dibandingkan mobil baru. Namuan harus dipertimbangkan pula biaya perawatannya, jangan sampai merongrong.

Uang warisan selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha sendiri. Adapun modal usaha besarnya bisa relative, tergantung dari jenis dan skala bisnisnya. Beberapa industri rumah tangga dapat dijalankan dengan modal yang relative tidak terlalu besar. Kuncinya jika ingin sukses dalam berwirausaha adalah memilih bidang yang diminati. Agar dapat menjalankan usaha dengan perasaan senang seperti layaknya hobi sehingga dapat bertahan lama. Saran saya agar Anda memilih bidang usaha yang dapat dijalankan dengan modal kecil dulu, katakanlah sebesar Rp 10-15 juta. Mulailah membuka usaha dirumah terlebih dulu, sehingga tidak perlu keluar biaya besar untuk sewa tempat.

Dari rencana keuangan diatas dapat diketahui presentase penggunaan uang warisan sebagai berikut :
– 45% digunakan untuk membayar uang muka rumah.
– 15% digunkan untuk modal usaha.
– 60% menganggur.

Dengan demikian masih ada dana sebesar Rp 60 juta yang belum digunakan. Jika akan digunakan untuk membeli kendaraan, kemungkinan hanya bisa membeli mobil bekas. Namun jika tetp ingin membeli mobil barau, sara saya Anda menunda membeli mobil dulu. Pertimbangkanlah untuk membeli motor yng harganya jauh lebih murah. Andanya motor dapat memudahkan mobilitas Anda juga skelaigus melancarakan kegiatan usaha Anda. Jika kegiatan usaha lancara dan penghasilan keluarga bertambah karenanya, maka otomatis kemampun Anda mengambil pinjaman baru juga bertambah. Pada saat itulah Anda dapat mengambil cicilan mobil.

Jika pembelian mobil ditunda dan Anda lebih memilih untuk membeli mobil baru secara tunai, maka Anda perlu menambahkan dari dana menganggur tadi sejumlah kekurangan dari harga mobil yng inginkan. Karena itu samapi dana pembelian mobil cukup, simpanlah sisa warisan tadi dalam invesatsi jangka pendek seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Sewaktu-waktu dananya sudah cukup, Anda dapat segera mencairkan invesatsi tersebut untuk membeli mobil.

Baca artikel lainnya mengenai tujuan keuangan keluarga  Memiliki Tujuan Keuangan Keluarga” 

 

Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)