Mengukur Tingkat Kemampuan Menabung dan Investasi

Mengukur Tingkat Kemampuan Menabung dan Investasi

by February 4, 2015

Mengukur Tingkat Kemampuan Menabung dan Investasi

Mengukur Tingkat Kemampuan Menabung dan Investasi

Di bagian akhir dari rangkaian menjadi keluarga yang melek investasi dan keuangan, kita akan membahas bagaimana melakukan evaluasi pada usaha-usaha mengembangkan harta kekayaan. Jika membayar hutang berkaitan dengan kebutuhan masa lalu maka menabung dan investasi adalah berkaitan dengan kebutuhan masa depan. Namun kegiatan menabung dan investasi selalu dibayang-bayangi risiko kerugian. Padahal tujuan kita menabung dan investasi mau mendapat untung bukan buntung.

Pertanyaannya, bagaimana kita tahu strategi investasi sudah tetap sasaran? Tidak lain tidak bukan hanya dengan melakukan pengukuran dari waktu ke waktu atau evaluasi.

 

Setoran Tabungan & Investasi

Kegiatan menabung dilakukan agar penghasilan tidak habis untuk kebutuhan saat ini saja tapi juga bisa disisihkan untuk kebutuhan masa depan. Tanpa menabung maka segala hasil usaha hanya akan berhenti pada masa produktif saja. Sebaliknya dengan menabung maka kita telah mempersiapkan diri menghadapi hari-hari panjang setelah kita tidak lagi produktif.

Namun masih saja orang menganggap tabungan sebagai beban pengurangan pendapatan ketimbang sebagai sarana mengumpulkan harta kekayaan. Dengan begitu banyaknya keinginan dan kebutuhan hidup, sebagian besar orang kesulitan menentukan prioritas dari penggunaan uangnya. Tabungan yang seharusnya menjadi prioritas utama malahan ditempatkan dalam urutan terakhir penggunaan uang.

Untuk mengatasi keengganan dalam menabung sebenarnya tidak sulit asalkan kita mempunyai cara yang menyenangkan dalam menjalankannya. Menabung tidak mempunyai arti jika kita tidak melakukan dengan sukarela. Untuk mencapai kondisi tersebut maka sebuah cara menabung harus memiliki minimal dua buah syarat, yaitu:

 

1. Jumlah setoran tabungan tidak memberatkan.

Sebuah setoran tabungan rutin yang menghabiskan porsi terlalu besar dari penghasilan akan mempercepat proses akumulasi harta kekayaan. Di lain pihak kebutuhan saat ini mungkin harus terpangkas karena terlalu banyak uang yang ditabung.

 

2. Menabung dengan tujuan tertentu.

Kegiatan menabung juga sebaiknya dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan target keuangan tertentu. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, kita tidak termotivasi dalam menabung dan dalam perjalanannya bisa tergoda untuk memakai demi pengeluaran yang tidak perlu.

Kesimpulannya menabung adalah sebuah prioritas penggunaan uang, semakin besar jumlah yang ditabung semakin baik. Tetapi kita tidak harus menabung seluruh penghasilan, dan jangan sampai tidak menabung sama sekali.

Supaya tidak menjadi beban maka besarnya jumlah uang yang ditabung minimal 10% dari penghasilan. Menabung kurang atau sama dengan 10% penghasilan tidak akan berdampak besar terhadap standar hidup yang selama ini dijalani. Di sinilah peranan memiliki tujuan dan target keuangan menjadi penting. Semakin besar target keuangannya maka semakin besar pula jumlah penghasilan yang harus disisihkan. Karena itu sesuaikanlah antara tujuan & target keuangan dengan setoran tabungannya. Untuk mengetahui apakah jumlah penghasilan yang disisihkan untuk setoran tabungan & investasi sudah memenuhi standar minimal, berikut adalah rumusannya :

77

Contoh:

88

Sebuah keluarga mempunyai penghasilan sebesar Rp 5 juta perbulan, kemudian setiap bulan menabung ke tabungan dana pendidikan Rp 500.000, membeli reksa dana saham Rp 500.000. Setiap tahun ketika mendapat THR dan bonus sebesar Rp 10 juta, keluarga tersebut membayar premi unitlinknya sebesar Rp 3 juta. Keluarga tersebut. ingin mengetahui apakah jumlah yang disetorkan ke tabungan dan investasinya sudah cukup atau belum, maka bisa diukur dengan rumusan diatas.

 

Dengan demikian dapat dilihat bahwa keluarga tersebut mampu menyisihkan penghasilannya sebesar 37% per tahun untuk menabung & investasi. Artinya kemampuan menabung keluarga ini cukup besar, yang akan sangat membantu mereka untuk mengakumulasi kekayaan dan mencapai tujuan keuangannya. Karena itu akan sangat baik jika sebuah keluarga dapat mengalokasikan jumlah 10% s/d 30% dari penghasilan tahunan mereka untuk diinvestasikan.

 

Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)