Mengukur Tingkat Pengeluaran
Penghasilan punya sifat mudah berkurang dan susah sekali bertambah, karena lebih banyak faktor luar yang mempengaruhi jumlah penghasilan. Sebaliknya yang terjadi dengan pengeluaran yang sulit sekali berkurang dan teramat mudah bertambah. Padahal, Anda yang mengontrol penuh pengeluaran. Sedangkan pemasukan, bukan sepenuhnya di tangan Anda. Tidak seorangpun yang berhak melarang Anda untuk mempunyai pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan. Atau sebaliknya. Tetapi satu-satunya pihak yang akan menderita jika pengeluaran lebih besar dari penghasilan adalah Anda dan keluarga.
Sebuah keluarga sebaiknya berusaha agar tidak menghabiskan seluruh penghasilannya. Maksimal sebesar 90% saja yang digunakan untuk pengeluaran. Pengeluaran yang dimaksud disini sudah termasuk cicilan hutang, premi asuransi, dan belanja keperluan rumah tangga. Sehingga masih ada alokasi minimal 10% yang bisa disisihkan untuk tabungan dan investasi. Semakin kecil jumlah pengeluaran maka semakin besar kesempatan Anda untuk menabung. Apalagi jika Anda tidak mempunyai kewajiban cicilan hutang, seharusnya pengeluaran Anda makin kecil, dan lebih banyak alokasi penghasilan yang digunakan untuk ditabung.
Tingkat pengeluaran keluarga yang wajar bisa dihitung dengan rumusan:
Contoh perhitungan:
Misalkan jumlah pengeluaran tahun ini Rp 37 juta, kemudian jumlah penghasilan tahun ini Rp 36 juta, maka perhitungan tingkat pengeluarannya sebagai berikut:
Jika batasan tingkat pengeluarannya pengeluaran sebuah keluarga maksimal 90% dari penghasilannya, maka nilai sebesar 102,8%, artinya keluarga tersebut memiliki pengeluaran tahun ini lebih besar daripada penghasilan. Akibatnya, sudah pasti terjadi defisit, mungkin kekurangannya diambil dengan mencairkan tabungan atau harta tunai yang lain.
Perhatian!
Berusahalah agar pengeluaran Anda dari waktu ke waktu selalu lebih kecil dari penghasilan agar tidak defisit. Semakin kecil nilai tingkat pengeluaran semakin bagus. Namun pada kondisi dimana sebuah keluarga dengan penghasilan yang kecil namun jumlah tanggungannya terlalu banyak, maka menekan pengeluaran sekecil mungkin bisa menjadi tidak realistis.
Kebutuhan pokok hidup seperti belanja sembako bisa terpangkas banyak, hal ini bisa mengorbankan kesehatan fisik keluarga. Pertimbangkanlah untuk melakukan usaha-usaha mendapatkan penghasilan tambahan agar penghasilan keluarga juga meningkat. Sebaliknya jika Anda mempunyai gaya hidup diluar kemampuan Anda maka, maka jangan heran jika tingkat pengeluaran Anda bertambah besar dan kondisi keuangan lebih sering defisit daripada surplus.
Silahkan disimak juga artikel mengenai “Mengukur Tingkat Kemampuan Membayar Cicilan Hutang“
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)