Pertimbangan Sebelum Investasi
Jika Anda merasa masih awam dan belum punyak banyak pengalaman dalam berinvestasi, berikut beberapa kiat khusus :
1. Kenali karakter diri Anda dalam berinvestasi. Apakah lebih mementingkan keamanan daripada hasil investasi? Atau lebih suka mengambil produk investasi yang berisiko tetapi menjanjikan hasil yang lebih tinggi?
2. Ketahui pengalaman anda dalam berinvestasi. Jika selama ini hanya menabung atau deposito di bank, maka sebagai permulaan berikutnya sebaiknya mengambil produk investasi di luar produk bank yang menjanjikan hasil lebih tinggi tapi tidak berfluktuasi dengan tajam, misalnya Reksa Dana. Reksa Dana adalah instrument investasi yang digunakan sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh Manajer Investasi. Portfolio investasi dari Reksa Dana dapat terdiri dari berbagai macam instrument investasi surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi, instrument pasar uang seperti SBI, bahkan tabungan dan deposito bank, atau campuran dari instrument-instrument di atas. Sebagai permulaan mungkin Anda bisa mencoba menempatkan 10% dari simpanan tunai Anda saat ini ke dalam Reksa Dana. Jika Anda sudah lebih percaya diri dalam berinvestasi maka Anda bisa menambah jumlah investasi.
3. Cobalah untuk mempunyai tujuan yang spesifik dan terukur dalam berinvestasi. Misalnya karena saat ini Anda sudah mempunyai anak, ada baiknya Anda mulai berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Biaya pendidikan semakin mahal dan naik terus dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan persiapan pensiun, ada baiknya Anda mulai berinvestasi untuk mempersiapkan pensiun. Dengan memiliki tujuan investasi secara tertulis, spesifik dan terukur akan memudahkan Anda untuk mengingatnya. Anda juga bisa mengetahui berapa lama waktu untuk mencapai tujuan investasi dan berapa jumlah uang yang dibutuhkan nanti untuk membiayai tujuan keuangan tersebut. Selain itu juga memudahkan Anda untuk mengevaluasi dan mengukur pencapaian target investasi. Dari hasil evaluasi rutin dapat dilihat apakah target investasi tercapai atau tidak. Jika tidak tercapai maka bisa dilakukan revisi sekaligus menilai apakah produk investasi yang diambil sudah tepat dalam mencapai target investasi.
4. Tetapkan target hasil investasi yang diharapkan. Nah jika Anda belum mempunyai tujuan keuangan dalam berinvestasi, atau jika Anda semata-mata ingin mengembangkan uang Anda saat ini, maka sebaiknya tetapkan untuk membuat patokan berapa target perkembangan dana yang Anda harapkan. Apakah ingin dana berkembang 10%, 20%, 30% pertahun atau lebih. Penting untuk Anda ketahui bahwa dalam berinvesatsi selalu ada risiko kerugiannya. Dalam berinvesatsi Anda bisa kehilangan sebagian kecil, sejumlah tertentu, setengahnya, sebagian besar, bahkan seluruh uang yang diinvestasikan. Semakin tinggi hasil investasinya maka semakin besar pula risikonya, dan semkain kecil hasil investasinya semakin kecil pula risikonya. Dengan menetapkan target, Anda akan mempunyai pedoman bagaimana memilih produk investasi yang hasilnya memuaskan Anda tanpa lupa memertimbangkan risikonya.
Mitos Seputar Investasi
Pada masa kecil kita mungkin pernah percaya, pada dongeng yang diceritakan orang tua bahwa cerita itu nyata. Sebut saja kisah Pangeran dan Cinderella, Hansel dan Grettel, Si Putih Salju dan 7 Kurcaci, Bawang Merah Bawang Putih dan lain-lain. Tidak semua kisah dongeng berakhir bahagia karena ada juga yang berujung sedih. Kisah-kisah dongeng itu sangat menakjubkan sehingga membuat kita ikut tersenyum bahagia atau terharu sedih. Tidak ketinggalan kisah-kisah komik superhero semacam Superman, Spiderman, X-Man, atau Batman. Saat itu kisah dongeng atau komik superhero terasa begitu nyata, sehingga tidak ada yang lebih seru daripada membayangkan diri kita menjadi putri kerajaan yang ditolong oleh sang pangeran atau bisa terbang dan tak terkalahkan seperti tokoh-tokoh komik itu.
Begitu Anda cukup besar atau masuk usia sekolah pelan-pelan mulai menyadari bahwa dongeng-dongeng tadi cuma kisah cerita. Dongeng atau cerita rakyat, memang bukan kejadian yang sebenarnya, namun begitu meyakinkannya pada saat itu, dan membuat anak kecil yakin cerita itu nyata.
Dalam dunia investasi juga terdapat banyak dongeng dan mitos. Sayang sekali banyak orang yang menganggap dongeng investasi ini sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Padahal seperti kita ketahui, dongeng adalah cerita yang dibuat-buat dan bisa jadi hanya isapan jempol belaka. Namun, memang tidak heran jika banyak orang yang percaya, sebab dongeng investasi memang sangat meyakinkan. Apalagi dengan banyaknya produk investasi, cara berinvesatsi dan istilah-istilah investasi yang rumit dan membingungkan.
Untuk mengurangi kebingungan itu orang jadi cenderung mengambil keputusan-keputusan investasi berdasarkan dongeng dan mitos. Berikut ini adalah mitos-mitos investasi yang serupa kisah dongeng dan anda harus berhati-hati terhadapnya :
1. Menyerahkan uang Anda ke tangan para ahli keuangan atau lembaga keuangan ternama. Mereka ahli dalam bidangnya dan bereputasi baik.
Dongeng ini hidup dan terus bertahan, karena berbagai lembaga keuangan rela menghabiskan banyak uang secara rutin untuk menciptakan ilusi dari kredibilitas, memberikan kesan yang representatif dan meyakinkan Anda bahwa kepedulian dan perhatian utama mereka adalah kesejahteran finansial Anda. Padahal sebenarnya tujuan utama mereka adalah: menjual, menjual dan menjual.
Tugas mereka bukanlah menyediakan informasi dan saran yang obyektif, tetapi bagaimana bisa mendapatkan tanda tangan Anda dalam formulir aplikasi penyertaan investasi. Oleh karena itu Andalah satu-satunya yang paling bertanggung jawab untuk melihat, menilai dan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan suatu produk investasi.
2. Fasilitas bebas pajak merupakan pertimbangan utama dari pemilihan suatu produk investasi.
“Pajak yang ditangguhkan,” “Potongan Pajak,” “Bebas Pajak “ adalah rayuan-rayuan maut yang sangat ampuh yang digunakan untuk menggembala milyaran rupiah ke dalam kantong uang para penjual produk investasi. Rayuan bebas pajak juga biasa dijadikan pemanis untuk menutupi kecilnya hasil investasi.
Alasan dibalik suksesnya strategi promosi tersebut adalah karena kebanyakan orang mau melakukan apa saja untuk menghemat pajak. Akibatnya mereka bisa mengambil keputusan investasi yang kurang matang dan tidak fokus pada target tujuan investasinya. Mereka sering mengabaikan fleksibilitas setoran dan penarikannya sehingga agak kehilangan kendali terhadap investasinya.
Karena itu dalam berinvestasi sebaiknya, memprioritaskan hal-hal sebagai berikut:
A. Tujuan keuangan, untuk tujuan keuangan apa Anda berinvestasi? Apakah untuk mengumpulkan sejumlah dana cadangan, mempersiapkan dana cadangan, mempersiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun, merencanakan membuka usaha dll.
B. Produk investasi apakah yang paling ideal atau yang paling optimal untuk situasi dan kondisi finansial Anda, sebagai berikut:
– Jangka waktu investasi, berapa lama waktu yang Anda miliki untuk mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Jangan sampai berinvestasi dalam produk yang berisiko tinggi untuk jangka waktu investasi yang sangat pendek. Bisa-bisa Anda kehilangan sejumlah besar pokok investasi Anda, demikian juga sebaliknya.
– Kekuatan dana Anda dalam berinvestasi. Berapa jumlah uang yang bisa atau yang mampu Anda sisihkan dari harta tunai atau dari penghasilan Anda untuk diinvestasikan.
– Pengetahuan Anda mengenai produk-produk investasi. Seberapa pahamkah Anda terhadap produk investasi yang ditawarkan atau yang sedang Anda pertimbangkan untuk dibeli. Hindarilah membeli suatu produk investasi yang belum Anda mengerti
– Pengalaman Anda dalam berinvestasi. Tahu banyak mengenai produk investasi saja tidak sama dengan melakukannya. Namun jika Anda ingin mencoba suatu jenis investasi tertentu untuk tujuan belajar, mulailah dengan jumlah kecil dan pastikan investasi untuk tujuan keuangan lain tidak terganggu.
C. Terakhir, barulah dipertimbangkan mengenai kemungkinan adanya keringanan pembayaran pajak atau tidak, yang tentunya diharapkan bisa membuat kinerja investasi Anda lebih baik lagi.
Jika Anda harus memilih hanya salah satu saja dari beberapa produk investasi, maka kualitas dari produk investasinya dalam membantu Anda mencapai tujuan keuangan yang diinginkan jauh lebih penting daripada berbagai fasilitas keuntungan pajaknya.
3. Anda terlalu sibuk!
Anda bekerja dari pagi sampai malam setiap hari, membuat Anda tidak sempat lagi untuk melakukan hal-hal lain begitu sampai di rumah. Anda selalu saja mempunyai pekerjaan atau kegiatan yang lebih penting daripada mengevaluasi perkembangan investasi Anda. Serahkan saja pada perencana keuangan, akuntan atau broker Anda, karena Anda tidak punya waktu untuk itu. Anda yakin kalau Anda bahkan terlalu sibuk untuk mengurus uang Anda sendiri yang sudah didapat dengan susah payah itu? Walaupun Anda sudah terbiasa berurusan dengan uang atau paling tidak sudah terbiasa bekerja keras setiap harinya untuk mendapatkan uang.
Sesungguhnya kita tidak akan pernah terlalu sibuk untuk mengelola uang sendiri, memelajari dan memahami fakta-fakta yang benar tentang investasi dan bukan berbagai macam dongeng atau isapan jempol tentang bagaimana seharusnya mengelola uang Anda dan berinvestasi. Kemudian benar-benar melaksanakan apa yang sudah Anda pelajari serta rutin dan sabar dalam melakukan evaluasi tidak akan membuat Anda kehilangan jam produktif, waktu bersenang-senang atau jam tidur Anda. Justru jika tidak menginvestasikan waktu sebelum melakukan investasi, kemungkinan malah Anda jadi sulit tidur.
4. Bisa kaya dengan cepat.
Memang benar, kenyataannya banyak produk investasi atau cara berinvestasi yang bisa membuat orang menjadi kaya dengan cepat. Sayangnya bukan Anda yang cepat kaya, tapi para penjual atau perusahaannya.
Tidak peduli betapapun tingginya hasil yang dijanjikan, atau jika dikatakan penawaran investasinya sangat terbatas sehingga Anda harus buru-buru membelinya, atau isu, rumor, informasi pasar yang bisa Anda dapat dengan sedikit bayaran dari seseorang yang mengaku pakar investasi dan berjanji akan memberitahu Anda rahasia-rahasia menjadi jutawan dalam semalam, BERHATI-HATILAH!
Satu-satunya metode yang telah terbukti untuk mengumpulkan harta kekayaan adalah cara lama yang ampuh: buatlah uang itu bekerja untuk Anda. Caranya dengan terus belajar, praktik dan perlahan-lahan serta hati-hati alokasikankanlah dana tersebut ke dalam berbagai investasi yang Anda pahami dan risiko investasinya masih bisa Anda toleransi.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)