Tahan, Beli atau Jual

by October 23, 2015

Tahan, Beli atau Jual

Tahan, beli atau jual

“Banteng (bullish) ..nanduk artinya harga saham naik, beruang (bearish) … nunduk artinya harga-harga saham sedang turun”. Masih jelas dalam ingatan saat seorang dosen mencoba menjelaskan istilah Bullish dan Bearish dalam suatu perkuliahan. Kami semua mengangguk-angguk dan tersenyum-senyum dengan penjelasan yang agak lucu itu dalam menggambarkan situasi pasar modal yang fluktuatif. Mungkin memang dibawa santai saja manakala pasar bergejolak. Tak perlu over confidence saat pasar bergerak naik atau terlalu panik saat pasar melemah. Kepala boleh panas namun hati tetap dingin, sebab pasar ibaratnya roda yang berputar. Kadang diatas kadang dibawah. Tak percaya ? Lihat saja statistik Index Harga Saham Gabungan 10 tahun terakhir dari 2004 ke 2015. Apa yang turun suatu saat akan naik, vice versa…

Gambar

Gambar

Pelemahan Rupiah yang membuat IHSG turun pastinya membuat kinerja saham dan reksa dana saham juga turun, wajar saja kalau orang panik. Pertanyaan yang paling sering diajukan:

1 “ Apakah reksa dana saham yang saya miliki sekarang sebaiknya di jual saja ?”
2 “ Harganya turun terus, takut tambah rugi ?”

Saya yakin tak ada seorang investorpun yang ingin merugi dan pastinya kita ingin mendapatkan keuntungan dari kegiatan investasi. Seandainya kita membeli reksadana saham X pada harga Rp 1.000,- maka kita mendapat untung saat kita menjual di harga Rp 2.000,-. Jika selama harga jual lebih tinggi dari harga beli, maka Anda pasti untung. Jika selama Anda pegang barangnya harganya berfluktuasi, maka hitung terlebih dulu harga beli rata-ratanya, sehingga tetap untung dijual dengan harga sekarang. Logictly speaking, untung rugi investasi saham maupun reksadana saham ditentukan dari harga jualnya, terlepas dari kapan akan dijualnya.

Jadi jika dengan harga jual sekarang , Anda masih untung dan Anda takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda bisa jual reksadana sahamnya dan masukkan ke reksadana pasar uang atau deposito 1 bulan. Jika dengan harga jual reksadana saham sekarang, Anda sudah rugi dan Anda takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda bisa jual reksadana sahamnya untuk menghentikan kerugian dan masukkan ke reksadana pasar uang atau deposito 1 bulan. Intinya jika anda takut pada fluktuasi harga jangka pendek, maka saat IHSG melemah, parkir dulu dana investasi Anda ke instrument pasar uang.

Jadi jika dengan harga jual sekarang , Anda masih untung dan Anda tidak takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda bisa teruskan membeli Reksa dana sahamnya karena harganya sedang murah sehingga Unit perolehan reksa dana makin banyak. Jika dengan harga jual reksa dana saham sekarang, Anda sudah rugi namun Anda tidak takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda juga bisa terus membeli Reksa dana saham dengan alasan yang sama seperti tadi. Yaitu karena harganya makin murah dan mengharapkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Intinya jika anda tidak takut pada fluktuasi harga jangka pendek, maka saat IHSG melemah justru menjadi kesempatan untuk membeli reksadana yang bagus dengan harga diskon.

Baca artikel lainnya mengenai “Mengukur Tingkat Pertumbuhan Penghasilan

 

Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi – Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You – Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)